Minggu, 01 November 2009

Sesaat sesampainya di bandara

Taukah kau bila rasa sunyi itu tiba, sudah rindu aku ketika rasa bosan saja br memulainya, daun yg menari tertiup angin seakan mengejeku, "terlalu dini tuk melepas semua" gemuruh yg menyesakan di hatiku, tak sanggup kubendung dgn seribu kesibukan yg kubuat2, seakan mereka sadar, merekalah yg berkuasa, iya.. sudah aku menyerah.. jangan kau ganggu aku lagi dgn gulana itu, aku sedih disaat seharusnya ku bisa mencicipi sedikit saja dari bahagia itu, namun mungkin aku belum seberuntung itu, pertaruhan yg menghasilkan kegagalan yg sangat dalam. Remang2 lampu gantung di bandara, mulai bersinar menggantikan sang mentari yg mulai mengantuk, tak tahu kuharus berbuat apa, tak tahu dgn siapa ku bertanya, semoga kesempatan itu masih ada, dalam diriku yg tiba2 sok religius berdoa, "ya Allah ampunilah kesalahan hamba yg nista ini, rubah lah hamba yaa Allah menjadi pengabdìmu yg setia, tanpa mengharapkan segala dunia dan isinya, berharap Ia mau sedikit saja tersenyum padaku, walau kutahu tak pantas aku diber itu, tp aku yakin Ia maha pemurah, walau beberapa kali di khianati pun Ia masih ramah, bodohnya aku, semua tanda2 alam tak dapat ku cerna, naif nya aku, seakan seorang diri aku di dunia, lihatlah sekitarmu kawan, apakah tak ada sedikitpun yg kau perhatikan, akankah kesedihan ini berkelanjutan, aku yakin dan sadar tidak, namun kutakut jika rasa senang tiba ku kembali melupakanMu, jadi kucoba menikmati masa2 ini walau penuh dgn keluhan dan memaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar