Minggu, 08 November 2009

Baju kuning part 1

Tak terasa sudah 6 tahun lebih aku memakai baju kuning ini, baju perjuangan yang mungkin kan selalu terkenang, ada kebanggan tersendiri memang, saat menyadari tak semua orang diberi kesempatan seperti ini, dengan mudahnya pesawat kunaiki, dgn cepatnya berganti pulau dalam sehari.
Berawal dari lamaran itu, ada seorang kerabat yang memberi tahu bahwa ada kesempatan kerja pada sebuah perusahaan yg bergerak di bidang jasa, penjualan alat2 berat, bernama PT United Tractors, ada lowongan pada posisi sebagai seorang mekanik alat berat yg akan dikirim ke berbagai daerah diseluruh nusantara, layak dicoba menurutku yg telah merasa jenuh bekerja di pabrik selama 2 tahun sebelumnya, pabrik yg memproduksi salah satu produk mobil isuzu panther, tempat pekerjaan yg tadinya kuharapkan bisa menjadi tempat tuk merajut masa depan, namun apalah daya saat kontrak kerja habis, akupun dirumahkan, padahal aku sangat menginginkan kesempatan itu, kesempatan yang bisa mengantarkanku ke jepang, lumayan buat pengalaman dan penghasilan, karena bila telah menjadi karyawan tetap di PT Pulogadung Pawitra Laksana namanya, maka ada kesempatan diberangkatkan ke jepang selama 6 bulan untuk menjalani OJT.
Impian hanya tinggal impian, saat langkah ku dijegal oleh orang2 yg punya kekuasaan, akupun ditendang, ternyata tes karyawan tetap itu hanya sebuah formalitas bagi kami orang2 yg terpinggirkan, karena kami tak mengenal siapapun pimpinan disana, karena memang bukan saudara, sementara mereka yg telah nyata kerabat dgn mudahnya mendekat dan mendapatkan tempat yg sangat kudamba menjadi karyawan tetap.
Mungkin saat itu ku merasakan saat kehancuran hatiku yg paling dahsyat, kala mengetahui hasil tes karyawan tetap itu ternyata aku gagal, ku merasa tak berdaya dan kehilangan akal, ku langsung mengadu kepadaNya, mengapa ini terjadi, tanpa kutahu ternyata Allah telah menentukan jalanku kan lebih baik ditempat yg lain, dalam kehancuran itu ku benar2 parah, sampai hidungku mengeluarkan darah, entah apa karena kebetulan belaka, sudahlah, bila mengingatnya ku kembali berduka.
Saat saat penantian itu masih penuh pengharapan, karena dijanjikan akan kembali dipekerjakan walau hanya sebagai karyawan kontrakan, namun tak pernah ku putus asa berharap karena merasa telah menyatu raga dgn tempat itu, lama sudah hingga tak ada lg kecewa tersisa, saat panggilan itu ada, awal nasibku selanjutnya.
To be continued....

081109 0324 sl@m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar