Minggu, 07 Februari 2010

KUMPULAN PUISI DAN SYAIR 2004

CATATAN MALAMKU

Keinginanku adalah menikahimu, kau tahu sudah lama kupendam itu.
Walau kadang terbelenggu tapi tak menghalangi pikiranku tuk menembus jarak dan waktu
Aku mencintaimu sepenuh hati, yah walau kadang nafsu selalu menjadi benalu
Tapi percayalah sayangku untukmu
Wi... lama rasanya kita sudah melangkah, namun masih jauh rumah yang kita tuju
Rumah dimana kita bina bahagia dan ceria akan menjadi lampu penerang yang selalu menerangi dengan sinarnya yang lembut
Untuk saat ini aku akan menuju alam mimpi, semoga kita kan bertemu disana

06/06/04

HARUS BISA

Aku harus melawan diriku
Bila kumenangkan ia akan melawan alam
Bila kumenangkan ia akan sampai tujuan
Dimana bahagia dan kesenangan adalah teman

Aku lemah bila tak ada jiwa
Jiwa ada karena hasrat tuk dicinta
Cinta hangatkan duniaku yang kedinginan
Melawan alam dan rasa sepi yang berkepanjangan

Aku terperangkap diantara keinginan dan harapan
Memaksaku tuk sendiri manikmati gelapnya malam
Aku harus mampu walau kadang terjatuh
Segera harus kutegakan langkahku tuk terus berlari

Kubosan harus kulawan dengan segenap kesabaran
Yang masih kupunya dan sedikt demi sedikit telah terkikis
Untung masih ada sang tekad
Yang menopang langkahku yang sedikit mulai gontai

Terkurung dalam kotak harapan
Disini segalanya terpikirkan
Disini segala cita-cita dikhayalkan
Dan kebisuan dengan leluasa bermain riang

Aku bersandar pada sebuah bantal
Yang menemani dikala mimpi hadir
Tiap tertidur impian dibuka
Begitu indah tapi tetap saja bukan nyata

Oh malam tamanilah tugasku kali ini
Walau kantukku setia menemani
Jangan kau ganggu aku dengan nafasmu yang dingin
Karena semangat akan terganggu dalam beku

30/03/04

HATI YANG INDAH

Kata yang indah hanya atetap kata-kata
Lukisan yang indah tak lebih dari sebuah gambar
Baju yang indah hanyalah penutup kelemahan
Tetapi hati yang indah adalah cahaya
Dimana kegelapan telah berkuasa
Sehingga kita buta ditengah siang
Meraba-raba jalan kehidupan
Tak tentu arah, tak tahu tujuan
Mari kita jadikan hati ini indah
Sehingga para kumbangpun datang tanpa diundang
Takjub akn bunga-bunga yang bertebaran
Yang tumbuh subur dalam taman jiwa
Bukan ladang tandus tak bertuan
Bukan pula gunung-gunung cadas tanpa ilalang
Apalagi padang gersang teman kematian
Aku disini mencoba menghiasi hati
Membersihkan noda-noda yang tersisa
Mengubur dalam-dalam sampah-sampah yang berserakan
Mengelap semua debu-debu keremangan
Sesuatu keindahan jangan hanya mata yang melihat
Dan jangan pula pikiran yang berkuasa yang menentukan
Gunakan nurani, agar jernih air yangmengalir dalam jiwamu
Dan hati yang indah akan tercipta dari tunas-tunas kejujuran
Membuat hijau semua yang hilang
Jadilahg tuan dalam dirimu sendiri
Jangan dikekang, jangan pula dibiarkan
Ikuti irama kehidupan dengan tarian keikhlasan
Jangan menuntut, jangan pula pasrah
Jadikan semangatmu sebagai penggerak
Ukirlah namamu dalam setiap lembaran waktu
Jagalah hatimu agar tetap indah
Karena itulah kado bagi jaman
Dimana kepalsuan talah banyak membius orang
Alam taelah rusak
Jangan rusakkan pula pikiran kita
dengan warna-warni dunia yang memabukkan
Dengan segenggam emas di lautan berlian
Coba renungkan apa yang akan kau lakukan
Bila nyawa telah separuh meninggalkan badan
Bisakah saat itu kau tenang?
Bila kemarin dan kemarinnya lagi kau mabuk senang
Hingga lupa asal usulmu yang hina
Karena kau telah terbungkus baju kesombongan
Jadi bisakah kau tenang saat dijemput kematian
Waktu yang hilang takkan bisa terulang
Walau dibeli dengan sekeranjang uang
Ataupun dengan gunung emas yang menjulang
Yang ada hanya sesal
Tak sempat menghiasi hati jadi indah
Sudahlah sekarang belum terlambat
Karena masih ada siang menggantikan malam
Sehingga hati kita masih dapat dibersihkan
Dengan kejujuran, keikhlasan, kerendahan dan ketenangan
Lalu kesabaran harus kita jemput agar ia mau ikut
Menghiasi hati ini agar indah
Sebab setelah indah orang lain akan menikmati
Orang lain akan ikut bahagia
Karena pancaran pesonanya dapat menembus tembok keangkuhan
Dan langkah kakinya dapat melompati jurang permusuhan
Ketika sang hati berkeringat dan menetes
Tetesannya akan memadamkan api dendam
Dan menghilangkan dahaga kekurangan
Mari jadikan hati kita indah
Karena memang indah hati kita

03/06/04

MENCARI KEBENARAN

Jauh darimu membuatku selalu teringat hadirmu
Yang membuatku jadi lebih berarti menemanimu
maafkan aku yang tak mampu melawan alam
Tuk sekedar menemanimu di waktu malam

Ku pikir apakah nanti kau akan tetap bahagia
Bila keadaan yang diinginkan tak kunjung tiba
Karena saat ini terasa letih dalam ku berusaha
Tuk dsapatkan segala yang kudamba

Keinginanku adalah membuatmu bahagia
Aku tersadar bahwa ternyata selama ini hanya mementingkan ego belaka
Dan aku tak mau seterusnya melanda
Jadi biarlah aku membuatmu merasakan tawa

Begitu lama aku mencari sebuah arti
Kesadaran akan pandangan kehidupan ini
Kutelusuri setiap belahan hati
Tuk menemukan kebenaran akan sebuah cinta sejati

Noda-noda itu akan semakin mengotori
Bila kuterus mengikuti semua yang kuingini
Karena tabir itu memang tipis
Untuk sekedar membatasi kemurnian dari najis

Ketololanku hanya karena aku jadi budak nafsu
Sehingga buram mataku untuk melihat keindahan kasih sayang
Sementara sang samudera disinari sinar kehidupan
Aku malahh merangkak-rangkak dan meraba mencari sebuah kemurnian

Aku terjebak dalam tubuhku yang penuh serakah
Aku terkurung oleh jeruji-jeruji dingin kepalsuan
Dan aku butuh rasa yang akan buatku tenang
Hanya kemurnian cinta dari seseorang karunia sang pencipta alam

Saat ini aku gayah
Bagaikan pohon yang habis termakan rayap
Walaupun itu ku berjuang tuk menumbuhkan tunas baru
Agar lanjut kehidupan hatiku yang mulai sekarat

Dan aku yakin tunas itu akan tumbuh dan tumbuh
Menggantikan pendahulunya dalam kehinaan
Belajar tuk lebih baik dan jadi yang terbaik
Membawa bangga nama leluhurnya

Terlalu jauh sudah ku mengembara dengan kata0kata
Padahal hanya satu tujuanku menulis ini semua
Agar aku jadi sadar sendiri
BAhwa kebenaran harus kita cari walau tertindih gunung berapi

Sebab kebenaran akan memurnikan air-air keruh dalam pikiran kita
Ia akan mendatangkan embun penyejuk jiwa
Dan ia akan mengantarkan kebahagiaan yang nyata
Yang tak mungkin didapatkan dalam lingkaran dusta

28/06/04

MENGERTI

Mengerti membuatku semakin mencari
Apa arti sebuah kesetiaan
Yang takkan kudapatkan bila ku terdiam
Karena sendiri semakin kesepian

Waktu rasanya takm mau pergi
Hingga jauh saat perjumpaan nanti
Padahal sudah tak sabar untuk kembali membelai
Rmabutmu kasih yang indah terurai

Sendiri rasanya sepi bila jauh dari pendamping hati
Bayangan selalu muncul dan menggoda diwaktu sunyi
Perjumpaan akan terasa lebih ternikmati
Tapi berapa kali aku harus bermimpi lagi

Apakah adanya kita harus dipisahkan
Tatkala sama-sama kita diujung penantian
Diselimuti kabut harapan
Meraih impian disebrang kebahagiaan

Apakah mata tak lagi dapat memandangmu sayang
Hanya hadirmu datang bila terpejam


RASA RINDUKU

Kerinduan ini sudah tak terbilang
Padahal baru kemarin rasanya kau masih dalam pandangan
Tak kuasa ku menahan diriku untuk selalu tenang
Karena dirimu selalu hadir dalam gelap dan terang

Wi... akankah ku terus begini?
Akankah aku menikmatinya sendiri?
Rasa rindu yang mengalir tak mau berhenti
Menyusuri setiap aliran darahku dalam detak nadi

Wi... tak kuasa selamanya bila harus begini
Kapan kudapat memetik buah-buah asmara?
Yang dapat menghilangkan rasa dahaga di hati ini
Sehingga lenyap kerontang dalam jiwa


Andai aku mapu terbang kesana
Kuakan datang dan membawamu serta
Menikmati alam anugerah sang pencipta
Terpesona oleh rasa, takjub dalam cinta

Andai hidup dapat ku kendalikan
Aku akan selalu berada dalam dekapan
Hangat selalu menyelimuti jiwaku yang kedinginan
Karena terlalu jauh lautan membatasi pandangan

Tapi apalah aku ini meminta sesuatu yang tak bisa
Cukuplah suaramu menyejukan dahaga
Dari air cinta yang kau punya
Kau curahkan tanpa rasa ragu dan terasa nyata

14/06/04

SATU LAGI DARI CINTA

Telah kulalui lembaran-lembaran kehidupan
Telah kurasakan keindahan dan kegelapan
Telah lahir sebuah jiwa yang diselimuti keajaiban
Karena mata hati telah banyak melihat dan merasakan

Suara-suara hati ini telah berbisik
Menggetarkan telingaku bagai angin sepoi-sepoi
Menemani dikala sendiri dan menanti
Sebuah saat perjumpaan yang tak kunjung tiba

Hari ini tak ada semangat tuk berlari
Mengejar harapan dan impian
Langkahku terhenti disini
terpaku dalam lamunan tak bertepian

kantuk mataku kini
Menanti sang waktu pergi
Hingga tiba saat dinanti
Tuk kembali mendengar nyanyian sang bidadari

29/03/04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar