Selasa, 16 Maret 2010

Baju hijau part 8 (sesaat sebelum keberangkatan)

Langit mendung, sesekali gerimis datang disaat yang menurut sebagian orang sangat tepat, karena tak jarang ketika gerimis datang mereka tertawa riang, terbebas dari segala rutinitas dan dapat menghemat energi dalam tubuh, yang memang harus sangat efektif dalam penggunaannya. Gerimis pula yang membuat sebagian yang lain merasa resah, karena tertunda lagi segala sesuatu yang telah direncanakan dgn matang jauh2 hari sebelumnya. Tak heran jika saat gerimis datang ada yg tersenyum, ada pula yg cemberut. Kadang terlihat lucu perbedaan yang ada, begitu nyata tak bisa dipisahkan karena memang sudah menjadi kesatuan, sebuah pertentangan yg membuat bumi ini berputar dinamis, sebuah kejadian yang berefek kebalikan, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya, kadang kita dapat mengatur harus tertawa gembira atau menangis bersedih, kala hal2 yg terjadi dalam hidup kita begitu dahsyat mempengaruhi emosi kita. Kadang kita juga tak mau tahu dan berusaha melupakan yg terjadi yg tidak sesuai dgn yg kita inginkan, walaupun sebenarnya kita tidak tahu bahwasannya hal itulah yang nantinya merubah diri kita menjadi lebih baik, yah itupun kalau kita mau jadi baik.
Semua tersenyum senang, berlarian kembali ke kamar dan barak masing2, karena tak jadi binsik siang, karena hujan datang, kejadian yg sama juga terjadi di pagi harinya, sehingga keberkahan ini dinikmati bersama2. Berkumpul di dalam kamar masing2, menikmati suasana yg ada, udara sejuk yang tercipta dari hembusan angin yang melewati butir2 air yang berjatuhan dari langit kelabu.
Entah harus disikapi dgn senyum atau apa, yanto berpikìr dalam hati, seharusnya banyak kegiatan yg bisa dilakukan, agar tubuhnya lebih siap menghadapi kondisi yg belum diketahuinya, apakah berat latihan bersama para pasukan elit itu. Namun ia masih harus menerima kenyataan, bahwa tangannya dalam kondisi yg begitu lemahnya, akibat ketegangan yg luar biasa dari otot2 yang tidak terbiasa lagi dibebani. Setelah apel pertama malam itu, semua peserta melakukan push up sebanyak 40X, saat itu yanto masih mampu melakukannya, namun ternyata hal tersebut membuat jaringan2 itu koyak, dan cedera, seperti tak bertenaga, untuk melakukan push up 5x saja sekarang rasanya mustahil. Sambil meringis kesakitan, yanto menyudahi latihan yg ia lakukan sendiri dalam kamar, tak percaya, dan berharap ini segera berakhir, bagaimana ia menghadapi berbagai latihan fisik yang semakin berat nantinya, kalau ternyata tangannya menyerah dan merasa kalah, walau semangat telah mendorongnya serta, namun masih belum mampu merubah keadaan yg nyata.
Kesal terhadap diri sendiri, mengapa sebelumnya ia tak melatih diri, jauh2 hari sebelum semua ini terjadi, sebuah kepercayaan diri yg teramat tinggi, mengira tubuhnya masih seperkasa dulu, ketika masih belia, sekuat2nya orang, tanpa latihan akan menjadi seorang pecundang, dan seperti itulah ia sekarang. Terkenang saat dulu ia mampu mengangkat beban bench press 40kg, tidur terlentang, mengangkat barbel di atas dadanya, masih mampu dgn 10x repetisi, ketika masih begitu bugar ia merasa dapat mencapai puncak kekuatannya. Tapi itu dulu, setelah mutasi ke jakarta, ia tak pernah latihan fitness lagi, dulu di freeport, fasilitasnya begitu lengkap, kini ia tak pernah latihan lagi, otot2 yg sudah terbentukpun menyusut kembali, mungkin memang karena ia tak memerlukanya lagi, sebuah keadaan yg membuat orang lbh percaya diri, mempunyai tubuh yang atletis dgn six packnya.
Kenanganya seketika buyar oleh denyut2 pada otot lengannya, ia pun mengolesnya dgn balsem otot, walaupun tidak menyembuhkan, namun setidaknya memberi kenyamanan sesaat. Mengurut sendiri, bagian2 yg terasa sakit dan pegal, tak mampu mengatasi semua, akhirnya hanya bisa pasrah, menunggu tubuhnya menyembuhkan dirinya sendìri.
Rintik hujan masih tersisa sedikit demi sedikit, menyisakan genangan dan tanah yg becek. Bukan tak ada kegiatan sebenarnya, namun lebih karena kekurangan pembina yg akan melatih tentang dasar2 militer, seperti pbb dsb, menurut keterangan, yg akan melatih masih berada dì jobsite, seorang purmawirawan berpangkat kolonel yang direkrut oleh pama, yg bertugas memberikan berbagai pelatìhan kepada seluruh calon karyawan pama, agar mempunyai disiplin yang tinggi, saat sudah bekerja nanti.
I nyoman sunake, seorang purnawirawan TNI, dgn pangkat terakhir kolonel, masih tampak gagah, diusia yg sudah lumayan senja, masih tersisa kegagahan yang terlihat pada dirinya, mulai dari caranya berjalan dan pandangan matanya yg tajam menembus setiap pandangan lawannya. Akhirnya beliau datang, tepat 3 hari sebelum keberangkatan ke pusdikpassus bandung. Persiapan yang singkat memang, namun harus dilakukan.
Tegas, namun penuh perhitungan, itulah kesan yg didapat oleh yanto, dlm menilai sosok mantan kolonel itu, ia mampu membawa aura militer kepada semua siswa calon susbintal itu, tanpa banyak membantah, rupanya masing2 peserta rela diperlakukan sedemikian rupa, seolah mengakui kepemimpinan dan wibawa sang pelatih. Mereka diajarkan dasar2 militer, seperti baris-berbaris dan yang lainnya, yg membutuhkan kekuatan fisik yang prima, hukuman demi hukuman di praktekan dalam setiap kesalahan yg dilakukan, demi semakin memperkuat semangat dan ketabahan yg memang harus selalu ada dalam diri tiap2 siswa.
Jum'at pagi, sehari sebelum keberangkatan, yanto bersiap menuju masjid yg masih berada dalam kawasan tc cileungsi, untuk melaksanakan shalat idul adha berjamaah. Ia telah mematikan perasaannya semenjak tadi malam, kala gema takbir tak berkeputusan saling bersahutan, terdengar sayup namun cukup menggetarkan ruang kalbu yg memang sedang membutuhkan hangat kebersamaan,dan nampaknya hanya bisa ia menangis hati kala dihadapi kenyataan ia berada ditempat yg tidak semestinya. Dan memang kekosongan yg tercipta membuatnya tersadar bahwa apapun yg ia lakukan haruslah mempunyai tujuan, entah itu sesuai keinginannya atau tidak, yg pasti semakin ia meratapi maka semakin jatuh ia ke jurang kehampaan, dan ia tak mau itu terjadi.
Mati sudah perasaan itu, membeku dan menunggu dicairkan kembali. Kini ia merasa jadi bagian robot2 itu, karena semua mematikan juga perasaannya. Saat ini tak mungkin akan terlupakan, pikirnya. Saat dimana yg lain penuh dgn kegembiraan di hari suci, sementara ia bagai seekor burung yg harus tetap berada di dalam sangkarnya yg luas.
Kekhusyukan dalam rangkaian ibadah di hari idul adha itu, lebih merupakan sebuah pengaduan, sebuah ratapan dari seorang yg ingin semuanya menjadi lebih baik, karena memang agar lebih baik nantinya kehidupannya setelah ini.
Perlahan, namun pasti, waktu semakin berjalan, menciptakan efek ketergesaan, kapan ini akan berakhir, namun disisi yg lain, ada sebuah perasaan yg menegangkan, dari seorang yg benar2 tidak tahu apa yg akan terjadi berikutnya. Siangnya, setelah melaksanakan shalat jum'at, kembali fisik harus dibina, matahari yg menyengat, semakin memberikan tambahan beban yg harus diterima, selain rasa seluruh tubuh yg memang sudah tidak karuan akibat keletihan.
Satu hari lagi, dan ini akan dimulai, semakin jelas terlihat jalan di depan sana, semakin tegang semua otot2 di badan, semakin tidak terkira, seperti apa kerinduan yg nanti tercipta, 3 minggu tanpa komunikasi, dan seolah dianggap mati, terlupakan begitu saja, bagai manusia yg memang tidak pernah ada.
Sisa hari itu digunakan oleh yanto untuk berkomunikasi dgn orang yg disayanginya, karena esok, semua hp harus di tinggal, tidak boleh dibawa ke area pusdikpassus. Semoga suara itu dapat menambah kekuatannya dalam menghadapi salah satu ujian di kehidupan ini.
Senja semakin indah, dalam balutan cahaya kuning keemasan, tampak sesekali tanah bagai berkilauan, efek dari air sisa2 hujan yg tersiram sinar yg masih tersisa. Keindahan yg layak dinikmati, andai tidak dlm kondisi seperti ini, namun ia harus tahu, alam tidak pernah meminta pujian, tidak pernah meminta riuh tepuk tangan, hanya untuk keìndahan yg selalu tercipta, karena ia melakukan semua, tidak lebih dari sebuah puji2an, untuk mengabdikan dirinya kepada Dzat tertinggi di alam semesta, dan seharusnya kita semua menyadari itu, karena kita merupakan bagian dari kosmos di jagad raya ini.
160309 0507
By, ςL∂m™

Tidak ada komentar:

Posting Komentar